Satu hal yang biasanya merusak dalam bertindak yang diakibatkan
derita batin, yang akhirnya menyebabkan stress, depresi dan kecemasan,
sebenarnya tergantung pada kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan situasi
dan kejadian yang dialami oleh seseorang. Dengan menggunakan kata-kata bernada
keras dan penuh emosi, kesedihan atau rasa sakit akan memicu respon yang
menakutkan. Dan terlebih lagi, pemilihan kata yang buruk justru akan memperburuk
rasa sakit yang dirasakan. Sebenarnya, kata-kata memiliki kekuatan lebih, dan
dalam artikel ini akan ditunjukan tiga kata yang paling buruk, yang dapat Anda
gunakan serta bagaimana akibatnya terhadap emosi Anda, dan tiga kata baik
sebagai kebalikannya.
Kata-kata yang bernada keras dan penuh emosi memang sudah jadi bagian kosa kata
tiap orang. Kadang, kita menggunakan kata-kata bernada tinggi saat kehilangan
kendali, marah dan frustasi. Dalam keadaan seperti ini, kita seperti sedang
memberi angin pada perasaan dan emosi keluar dari tempatnya.
Sebenarnya, itu semua sah-sah saja. Bagi kebanyakan orang, setelah mengeluarkan
semua uneg-uneg, mereka akan kembali pada diri awal dan menjalani hidup dengan
normal. Tapi tidaklah semudah itu, jika emosi negatif itu berubah jadi stress,
depresi dan kecemasan.
Dalam keadaan ini, rasa sakit akan terlontar dengan cara negatif, sebagai reaksi
dari setiap kejadian dalam hidup yang dialami orang tersebut. Salah satu reaksi
negatif adalah dengan mengeluarkan kata-kata bernada keras serta penuh emosi,
yang justru akan membuat masalah sepele jadi besar. Ada tiga kata yang membuat
emosi kita jatuh ke bagian paling dasar, yaitu Semuanya, Tak Ada dan Tak Akan
Pernah. Sebagai contoh, hubungan Anda sedang mengalami guncangan dan bahkan
sepertinya tak akan dapat dipertahankan. Dan berikut bagaimana tiga kata di atas
justru mendorong Anda pada titik stress, depresi serta kegelisahan.
"Ya Tuhan. Semuanya yang terjadi dalam hidupku selalu berakhir buruk. Tak Ada
lagi yang kuinginkan tanpanya. Aku Tak Akan Pernah bisa tertawa lagi." Dapatkah
Anda lihat betapa merusaknya reaksi emosi tinggi ? Dan dapatkah Anda lihat,
betapa kata-kata itu justru mendorong stress dengan memberi arti kejadian itu
layaknya bencana besar?
Untuk menghindari membangkitkan emosi menakutkan ini, Anda dapat menggunakan
tiga kata yang lebih baik, lebih tidak emosional, dapat meredakan intensitasnya,
yaitu Hanya - untuk mengganti Semuanya - Sementara untuk mengganti Tak Akan
Pernah - Beberapa- untuk mengganti Tak Ada.
Seperti contoh, ungkapan dalam kasus yang sama: "Baiklah, hubungan kami berakhir,
tapi itu Hanya mempengaruhi kehidupan cintaku. Beberapa hal akan berubah, tapi
pekerjaan, teman-teman, hobi kehidupan sosial -ku masih berjalan seperti biasa.
Sekarang aku terluka, tapi itu hanya Sementara dan segalanya akan berjalan
normal sejalan dengan waktu."
Dapatkah Anda lihat, betapa kata-kata ini dapat mengurangi pengaruh dan lebih
banyak memberi kekuatan? Nah, Anda dapat memilih, kata-kata mana yang dapat
membuat Anda lebih kuat, saat mengalami hal-hal buruk dalam kehidupan ini. Jika
kata-kata postif dapat memberi dampak yang lebih baik untuk menghindari stress,
depresi dan kecemasan, kenapa tak memilih menggunakannya? (articlebiz/erl)
Klik di sini untuk mendapatkan masukkan GRATIS : "Mendongkrak Pendapatan di Internet"
29 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
makasih info dan sharingnya gan...
BalasHapussemoga membantu buat yang lagi stress...mantaff
luar biasa, emang ngerasain banget kekuatan kata2 waktu abis putus sama cewekku waktu beberapa minggu yang lalu
BalasHapus