01 September 2008

Sinetron, Sebuah Fenomena Kehancuran Pertelevisian Indonesia

Anda pasti tahu kualitas sinetron Indonesia, tidak bermoral, monoton, tidak kreatif. Banyak sekali unsur kekerasan dan pornografi. Kita dibodohi dengan tayangan yang hanya mengutamakan rating dan sama sekali tidak memberi pesan moral terhadap pemirsanya. Lihatlah orang-orang kaya yang tidak jelas pekerjaannya. Seharusnya kita semua khususnya para ibu-ibu dan para pecinta sinetron mulai menghentikan kebiasaan menonton sinetron yang sama sekali tidak bermanfaat. Banyak sekali alasan yang bisa membuat kita untuk berhenti memelototkan mata di depan TV demi menyaksikan muslihat dari para produser yang mengutamakan rating sinetron garapannya itu.
  1. Banyak sinetron yang berisikan balas dendam.
  2. Orang kaya kebanyakan menjadi tokoh jahat.
  3. Tokoh protagonis selalu miskin dan teraniaya
  4. Serinya dipanjang-panjangin (padahal malah jadi negebosenin)
  5. Pemeran utama selalu ditimpa kemalangan betubi-tubi (mang ada orang yang sabarna sampe kayak gitu??)
  6. Kalau ada polisi, pasti polisinya mudah dikalahin ma penjahat.
  7. Ide cerita monoton banget, selalu urusan cinta dan rebutan warisan.
  8. Judulnya cuman satu kata, biasanya nama tokoh utama (Suci, Candy, Mentari, . . .)
Inilah beberapa alasanku kenapa sinetron tuhh nggak baik. Mestinya para orang tua lebih selektif dalam memilih tontonan yang berkualitas. Bukannya malah asyik ikutan nonton!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar